Dalam supply chain management (SCM)/manajemen rantai pasokan terdapat banyak strategi yang dapat dilakukan oleh perusahaan yang akan memiliki dampak/implikasi, yang secara umum. yaltu. 1. Pengembangan manajemen logistik Supply chain management (SCM)/manajemen rantai pasokan pada hakikatnya pengembangan lebih lanjut dari manajemen logistik, yaitu pengelolaan terkait arus barang sejak bahan baku sampai barang jadi yang diterima oleh pelanggan akhir, jadi terkait seluruh jaringan organisasi perusahaan dari hulu sampai hilir. 2. Bertahap SCM dapat terjadi melalui proses evolusi yang bertahap, meliputi: • Integrasi (internal): mengutamakan integrasi logistik dan mengupayakan keunggulan internal. • Membentuk jaringan atau networking (eksternal): membangun konstruksi jaringan dan menjadi pemimpin dalam industri yang bersangkutan. 3. Perubahan sikap mental Dalam proses evolusi SCM terdapat beberapa kendala yang harus dihadapi oleh sebuah perusahaan. Kesulitan utama terletak pada saat peraliban dari tahap integrasi internal ke pembentukan jaringan eksternal yang memerlukan perubahan mental secara drastis. Hanya sebagian kecil saja dari perusahaan yang sudah mencapai tahap jaringan eksternal tersebut.
Implikasi penerapan manajemen rantai pasokan yaitu 1. Efisiensi operasional: Dengan menerapkan manajemen rantai pasokan yang baik, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi operasional dan mengurangi biaya produksi. 2. Peningkatan kualitas produk: Manajemen rantai pasokan yang baik dapat memastikan kualitas produk yang dihasilkan sesuai dengan standar yang ditetapkan. 3. Responsif terhadap perubahan pasar: Dengan manajemen rantai pasokan yang efektif, perusahaan dapat lebih responsif terhadap perubahan pasar dan permintaan pelanggan. 4. Peningkatan kepuasan pelanggan: Dengan manajemen rantai pasokan yang baik, perusahaan dapat memastikan bahwa produk tersedia tepat waktu dan dengan kualitas yang baik, sehingga meningkatkan kepuasan pelanggan. Beberapa isu internasional terkait manajemen rantai pasokan yaitu kestabilan politik, bencana alam, perbedaan budaya dan bahasa, dan ketergantungan pada pemasok luar negeri.
Penerapan manajemen rantai pasokan memiliki beberapa implikasi yang signifikan:
1. Efisiensi Operasional: Manajemen rantai pasokan yang baik dapat meningkatkan efisiensi operasional dengan mengurangi waktu siklus, biaya, dan stok yang tidak perlu.
2. Peningkatan Keandalan Rantai Pasokan: Dengan manajemen yang efektif, perusahaan dapat meningkatkan keandalan rantai pasokan, mengurangi risiko gangguan, dan meningkatkan ketersediaan produk.
3. Peningkatan Kolaborasi: Manajemen rantai pasokan mendorong kolaborasi yang lebih baik antara berbagai pihak dalam rantai pasokan, seperti pemasok, produsen, distributor, dan pedagang ritel.
4. Optimalisasi Inventaris 5. Peningkatan Respons Terhadap Permintaan: Dengan manajemen yang efektif, perusahaan dapat lebih responsif terhadap perubahan permintaan pasar, memungkinkan mereka untuk menyesuaikan produksi dan distribusi secara cepat.
Isu internasional terkait manajemen rantai pasokan meliputi:
1. Ketergantungan Global: Ketergantungan pada rantai pasokan global dapat meningkatkan risiko terhadap gangguan, seperti bencana alam, konflik politik, atau kebijakan perdagangan yang berubah.
2. Ketidakpastian Logistik: Ketidakpastian dalam transportasi dan logistik internasional dapat memengaruhi kelancaran rantai pasokan, terutama ketika terjadi gangguan seperti penutupan pelabuhan atau keterlambatan pengiriman.
3. Isu Tarif dan Kebijakan Perdagangan: Kebijakan perdagangan yang berubah atau tarif yang dikenakan dapat memengaruhi biaya impor dan ekspor, serta struktur rantai pasokan internasional.
4. Keamanan Rantai Pasokan: Rantai pasokan internasional rentan terhadap ancaman keamanan, seperti sabotase, pencurian, atau peretasan data, yang dapat mengganggu operasi bisnis dan menyebabkan kerugian finansial.
Penerapan manajemen rantai pasokan memiliki beberapa implikasi dan isu internasional yang terkait dengannya. Implikasi penerapan SCM termasuk peningkatan efisiensi operasional, peningkatan kualitas produk, pengurangan biaya, dan peningkatan kepuasan pelanggan dan renspontif terhadap permintaan pasar. Namun, beberapa isu internasional yang terkait dengan penerapan SCM meliputi kebijakan perdagangan internasional, regulasi pemerintah yang berbeda-beda, masalah logistik lintas batas, keamanan data dan keamanan produk, perubahan iklim, serta keberlanjutan lingkungan dan sosial.
Implikasi penerapan manajemen rantai pasokan terdiri dari implikasi secara umum yang berkaitan dengan perkembangan manajemen logistik, bertahap, perubahan sikap mental, pemanfaatan teknologi informasi, serta menciptakan keunggulan kompetitif. Selain itu terdapat pula implikasi penerapan manajemen rantai pasokan terhadap manajemen mutu, terhadap arus barang, organisasi, biaya & nilai tambah, hubungan manajemen dengan pemasok, serta terhadap pendekatan total usaha.
Perkembangan teknologi telah mendorong adanya hubungan erat antara operasi global dan pengembangan rantai pasokan. Isu isu internasional dapat mempengaruhi perkembangan rantai pasokan sehingga dibutuhkannya implikasi strategi yang tepat. Implikasi strategi terhadap isu internasional jika dikelola dengan baik akan mendatangkan keuntungan, disisi lain jika strategi tersebut tidak dikelola dengan baik maka akan mendatangkan kerugian.
Isu-isu internasional terhadap SCM terdiri dari : 1. Berfluktuasinya kurs mata uang 2. Perubahan peraturan pemerintah 3. Perubahan situasi politik suatu negara 4. Perbedaan budaya 5. Perbedaan tingkat produktivitas sumber daya manusianya 6. Kesiapan infrastruktur suatu negara
Beberapa isu supply chain internasional : 1. Sistem distribusi internasional. Dalam tipe ini, ketika pabrik masih berada di dalam negeri, tetapi distribusi dan sebagian marketing berada di luar negeri.
2. Suppliers internasional. Dalam tipe ini, bahan baku dan komponen penunjang dipasok oleh pemasok luar negeri, tetapi perakitan sepenuhnya dilakukan di dalam negeri. Dalam beberapa hal, barang yang sudah jadi dikirim lagi ke luar negeri untuk dijual.
3. Offshore manufacturing Dalam tipe atau sistem ini, bahan baku, komponen penunjang, dan fabrikasi dilakukan di negara tertentu, kemudian barang jadinya dikirim ke dalam negeri untuk didistribusikan dan dijual.
4. Fully integrated global supply chain Dalam sistem ini, bahan baku, komponen penunjang, fabrikasi, dan distribusi maupun penjualan dilakukan di berbagai negara di dunia, tanpa melihat batas-batas negara dan pemilihan negara.
Adapun Implikasi Terhadap Manajemen Hubungan dengan Pemasok 1. Rasionalisasi Pembatasan jumlah supplier sampai tingkat yang paling efisien dan manageable. Untuk pemasok kunci perlu dikembangkan ke arah kemitraan bisnis.
2. Kemitraan bisnis Kemitraan bisnis dimulai dengan kemitraan supplier-buyer (ke arah perusahaan hulu) untuk para pemasok kunci dan dikembangkan dengan kemitraan ke arah perusahaan hilir, yaitu distributor dan retailer.
3. Outsourcing Salah satu bentuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas dari beberapa bidang kegiatan. Yang di- outsource-kan bukan kegiatan utama, karena tetap ditangani perusahaan sendiri.
4. Prinsip dan jiwa kemitraan. Tujuan yang sama, saling menguntungkan, saling percaya, bersifat terbuka, menjalin kerja sama jangka panjang, dan perbaikan terus-menerus dalam biaya, mutu dan layanan.
5. Pembinaan. Pembinaan dapat berarti luas, termasuk perbaikan mutu, perbaikan biaya, perbaikan komunikasi, dan sebagainya.
6. Sistem informasi terpadu. Pengadaan sistem informasi terpadu dan transparan yang ditunjang dengan penggunaan teknologi informasi mutakhir, sehingga cepat, akurat, dan tidak terbatas secara linear saja, tetapi dapat secara multifaset.
Dalam supply chain management (SCM)/manajemen rantai pasokan terdapat banyak strategi yang dapat dilakukan oleh perusahaan yang akan memiliki dampak/implikasi, yang secara umum, yaitu: 1. Pengembangan manajemen logistik Supply chain management (SCM)/manajemen rantai pasokan pada hakikatnya pengembangan lebih lanjut dari manajemen logistik, yaitu pengelolaan terkait arus barang sejak bahan baku sampai barang jadi yang diterima oleh pelanggan akhir, jadi terkait seluruh jaringan organisasi perusahaan dari hulu sampai hilir. 2. Bertahap SCM dapat terjadi melalui proses evolusi yang bertahap, meliputi: • Integrasi (Internal): mengutamakan integrasi logistik dan mengupayakan • Membentuk jaringan atau networking (eksternal): membangun konstruksi jaringan dan menjadi pemimpin dalam industri yang bersangkutan. 3. Perubahan sikap mental Dalam proses evolusi SCM terdapat beberapa kendala yang harus dihadapi oleh sebuah perusahaan. Kesulitan utama terletak pada saat peralihan dari tahap integrasi internal ke pembentukan jaringan eksternal yang memerlukan perubahan mental secara drastis. Hanya sebagian kecil saja dari perusahaan yang sudah mencapai tahap jaringan eksternal tersebut. 4. Pemanfaatan teknologi informasi Teknologi informasi dapat digunakan sebagai katalisator percepatan dan keberhasilan supply chain. Hal tersebut dapat dilakuakan baik secara intranet dan internet. 5. Menciptakan keunggulan kompetitif SCM memiliki tujuan untuk meningkatkan dan/atau menciptakan keunggulan kompetitif (yang baru). Persaingan tidak lagi terjadi antar perusahaan, tetapi antara rantai pasokan yang satu dengan rantai pasokan yang lain, atau antara jaringan perusahaan yang satu dengan jaringan perusahaan yang lain.
Makin lama makin nyata bahwa ada hubungan erat antara operasi global dan pengembangan rantai pasokan. Jika dikelola dengan baik, rantai pasokan internasional memang dapat menambah kesempatan besar untuk meningkatkan kinerja perusahaan, tetapi pada waktu yang sama juga menciptakan potensi kesulitan dan jebakan yang tidak kecil. Beberapa tipe supply chain internasional, antara lain: 1. Sistem distribusi internasional Dalam tipe ini, pabrik mash berada di dalam negeri, tetapi distribusi dan sebagian marketing berada di luar negeri. 2. Suppliers internasional Dalam tipe ini, bahan baku dan komponen penunjang dipasok oleh pemasok luar negeri, tetapi perakitan sepenuhnya dilakukan di dalam negeri. Dalam beberapa hal, barang yang sudah jadi dikirim lagi ke luar negeri untuk dijual. 3. Offshore manufacturing Dalam tipe atau sistem ini, bahan baku, komponen penunjang, dan fabrikasi dilakukan di negara tertentu, kemudian barang jadinya dikirim ke dalam negeri untuk didistribusikan dan dijual. 4. Fully integrated global supply chain Dalam sistem ini, bahan baku, komponen penunjang, fabrikasi, dan distribusi maupun penjualan dilakukan di berbagai negara di dunia, tanpa melihat batas-batas negara dan pemilihan negara. adapun faktor-faktor yang menimbulkan kecenderungan untuk melakukan rantai pasokan skala internasional, antara lain: 1. Kekuatan Pasar Global 2. Kekuatan Teknologi 3. Kekuatan Biaya Global 4. Kekuatan Politik dan Ekonomi
4. Pemanfaatan teknologi informasi Teknologi informasi dapat digunakan sebagai katalisator percepatan dan keberhasilan supply chain. Hal tersebut dapat dilakuakan baik secara intranet dan internet. 5. Menciptakan keunggulan kompetitif SCM memiliki tujuan untuk meningkatkan dan/atau menciptakan keunggulan kompetitif (yang baru). Persaingan tidak lagi terjadi antar perusahaan, tetapi antara rantai pasokan yang satu dengan rantai pasokan yang lain, atau antara jaringan perusahaan yang satu dengan jaringan perusahaan yang lain
Penerapan manajemen rantai pasokan memiliki banyak implikasi yang signifikan bagi perusahaan, baik secara internal maupun dalam konteks isu internasional. Berikut adalah beberapa implikasi penerapan manajemen rantai pasokan dan isu internasional terkait: 1. Inovasi Produk: Manajemen rantai pasokan yang efektif dapat mendorong inovasi produk dengan memungkinkan kolaborasi yang lebih baik antara departemen dalam perusahaan dan mitra eksternal. 2. Keunggulan Kompetitif: Perusahaan yang menerapkan manajemen rantai pasokan yang baik dapat mencapai keunggulan kompetitif dengan meningkatkan efisiensi, fleksibilitas, dan responsivitas mereka terhadap pasar. 3. Kepuasan Pelanggan: Rantai pasokan yang efisien dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dengan memastikan ketersediaan produk yang tepat pada waktu yang tepat dan dengan kualitas yang baik. 4. Pemantauan Kinerja: Penerapan manajemen rantai pasokan memungkinkan perusahaan untuk secara terus-menerus memantau kinerja rantai pasokan mereka dan melakukan perbaikan yang diperlukan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi.
Isu Internasional yang terkait: Globalisasi, Risiko Geopolitik, Sumber daya bahan baku, Teknologi dan Inovasi, Ketahanan Rantai Pasokan. Mengelola rantai pasokan di era globalisasi membawa banyak tantangan dan peluang. Perusahaan harus memperhatikan isu-isu internasional yang muncul serta mengembangkan strategi yang adaptif dan responsif terhadap lingkungan bisnis yang terus berubah.
ReplyDeleteDalam supply chain management (SCM)/manajemen rantai pasokan terdapat banyak strategi yang dapat dilakukan oleh perusahaan yang akan memiliki dampak/implikasi, yang secara
umum. yaltu.
1. Pengembangan manajemen logistik
Supply chain management (SCM)/manajemen rantai pasokan pada hakikatnya pengembangan lebih lanjut dari manajemen logistik, yaitu pengelolaan terkait arus barang sejak bahan baku sampai barang jadi yang diterima oleh pelanggan akhir, jadi terkait seluruh jaringan organisasi perusahaan dari hulu sampai hilir.
2. Bertahap
SCM dapat terjadi melalui proses evolusi yang bertahap, meliputi:
• Integrasi (internal): mengutamakan integrasi logistik dan mengupayakan keunggulan internal.
• Membentuk jaringan atau networking (eksternal): membangun konstruksi jaringan dan menjadi pemimpin dalam industri yang bersangkutan.
3. Perubahan sikap mental
Dalam proses evolusi SCM terdapat beberapa kendala yang harus dihadapi oleh sebuah perusahaan. Kesulitan utama terletak pada saat peraliban dari tahap integrasi internal ke pembentukan jaringan eksternal yang memerlukan perubahan mental secara drastis. Hanya sebagian kecil saja dari perusahaan yang sudah mencapai tahap jaringan eksternal tersebut.
Implikasi penerapan manajemen rantai pasokan yaitu
ReplyDelete1. Efisiensi operasional: Dengan menerapkan manajemen rantai pasokan yang baik, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi operasional dan mengurangi biaya produksi.
2. Peningkatan kualitas produk: Manajemen rantai pasokan yang baik dapat memastikan kualitas produk yang dihasilkan sesuai dengan standar yang ditetapkan.
3. Responsif terhadap perubahan pasar: Dengan manajemen rantai pasokan yang efektif, perusahaan dapat lebih responsif terhadap perubahan pasar dan permintaan pelanggan.
4. Peningkatan kepuasan pelanggan: Dengan manajemen rantai pasokan yang baik, perusahaan dapat memastikan bahwa produk tersedia tepat waktu dan dengan kualitas yang baik, sehingga meningkatkan kepuasan pelanggan.
Beberapa isu internasional terkait manajemen rantai pasokan yaitu kestabilan politik, bencana alam, perbedaan budaya dan bahasa, dan ketergantungan pada pemasok luar negeri.
Penerapan manajemen rantai pasokan memiliki beberapa implikasi yang signifikan:
ReplyDelete1. Efisiensi Operasional: Manajemen rantai pasokan yang baik dapat meningkatkan efisiensi operasional dengan mengurangi waktu siklus, biaya, dan stok yang tidak perlu.
2. Peningkatan Keandalan Rantai Pasokan: Dengan manajemen yang efektif, perusahaan dapat meningkatkan keandalan rantai pasokan, mengurangi risiko gangguan, dan meningkatkan ketersediaan produk.
3. Peningkatan Kolaborasi: Manajemen rantai pasokan mendorong kolaborasi yang lebih baik antara berbagai pihak dalam rantai pasokan, seperti pemasok, produsen, distributor, dan pedagang ritel.
4. Optimalisasi Inventaris
5. Peningkatan Respons Terhadap Permintaan: Dengan manajemen yang efektif, perusahaan dapat lebih responsif terhadap perubahan permintaan pasar, memungkinkan mereka untuk menyesuaikan produksi dan distribusi secara cepat.
Isu internasional terkait manajemen rantai pasokan meliputi:
1. Ketergantungan Global: Ketergantungan pada rantai pasokan global dapat meningkatkan risiko terhadap gangguan, seperti bencana alam, konflik politik, atau kebijakan perdagangan yang berubah.
2. Ketidakpastian Logistik: Ketidakpastian dalam transportasi dan logistik internasional dapat memengaruhi kelancaran rantai pasokan, terutama ketika terjadi gangguan seperti penutupan pelabuhan atau keterlambatan pengiriman.
3. Isu Tarif dan Kebijakan Perdagangan: Kebijakan perdagangan yang berubah atau tarif yang dikenakan dapat memengaruhi biaya impor dan ekspor, serta struktur rantai pasokan internasional.
4. Keamanan Rantai Pasokan: Rantai pasokan internasional rentan terhadap ancaman keamanan, seperti sabotase, pencurian, atau peretasan data, yang dapat mengganggu operasi bisnis dan menyebabkan kerugian finansial.
Nim 1121210088
Nama : Gina Dwi Aprillia
ReplyDeleteNPM : 1121210153
Penerapan manajemen rantai pasokan memiliki beberapa implikasi dan isu internasional yang terkait dengannya. Implikasi penerapan SCM termasuk peningkatan efisiensi operasional, peningkatan kualitas produk, pengurangan biaya, dan peningkatan kepuasan pelanggan dan renspontif terhadap permintaan pasar. Namun, beberapa isu internasional yang terkait dengan penerapan SCM meliputi kebijakan perdagangan internasional, regulasi pemerintah yang berbeda-beda, masalah logistik lintas batas, keamanan data dan keamanan produk, perubahan iklim, serta keberlanjutan lingkungan dan sosial.
Nama : Annisa Nur Fadhilah
ReplyDeleteNPM : 1121210133
Implikasi penerapan manajemen rantai pasokan terdiri dari implikasi secara umum yang berkaitan dengan perkembangan manajemen logistik, bertahap, perubahan sikap mental, pemanfaatan teknologi informasi, serta menciptakan keunggulan kompetitif. Selain itu terdapat pula implikasi penerapan manajemen rantai pasokan terhadap manajemen mutu, terhadap arus barang, organisasi, biaya & nilai tambah, hubungan manajemen dengan pemasok, serta terhadap pendekatan total usaha.
Perkembangan teknologi telah mendorong adanya hubungan erat antara operasi global dan pengembangan rantai pasokan. Isu isu internasional dapat mempengaruhi perkembangan rantai pasokan sehingga dibutuhkannya implikasi strategi yang tepat.
Implikasi strategi terhadap isu internasional jika dikelola dengan baik akan mendatangkan keuntungan, disisi lain jika strategi tersebut tidak dikelola dengan baik maka akan mendatangkan kerugian.
Isu-isu internasional terhadap SCM terdiri dari :
Delete1. Berfluktuasinya kurs mata uang
2. Perubahan peraturan pemerintah
3. Perubahan situasi politik suatu negara
4. Perbedaan budaya
5. Perbedaan tingkat produktivitas sumber daya manusianya
6. Kesiapan infrastruktur suatu negara
Beberapa isu supply chain internasional :
ReplyDelete1. Sistem distribusi internasional.
Dalam tipe ini, ketika pabrik masih berada di dalam negeri, tetapi distribusi dan sebagian marketing berada di luar negeri.
2. Suppliers internasional.
Dalam tipe ini, bahan baku dan komponen penunjang dipasok oleh pemasok luar negeri, tetapi perakitan sepenuhnya dilakukan di dalam negeri. Dalam beberapa hal, barang yang sudah jadi dikirim lagi ke luar negeri untuk dijual.
3. Offshore manufacturing
Dalam tipe atau sistem ini, bahan baku, komponen penunjang, dan fabrikasi dilakukan di negara tertentu, kemudian barang jadinya dikirim ke dalam negeri untuk didistribusikan dan dijual.
4. Fully integrated global supply chain
Dalam sistem ini, bahan baku, komponen penunjang, fabrikasi, dan distribusi maupun penjualan dilakukan di berbagai negara di dunia, tanpa melihat batas-batas negara dan pemilihan negara.
Adapun Implikasi Terhadap Manajemen Hubungan dengan Pemasok
Delete1. Rasionalisasi
Pembatasan jumlah supplier sampai tingkat yang paling efisien dan manageable. Untuk pemasok kunci perlu dikembangkan ke arah kemitraan bisnis.
2. Kemitraan bisnis
Kemitraan bisnis dimulai dengan kemitraan supplier-buyer (ke arah perusahaan hulu) untuk para pemasok kunci dan dikembangkan dengan kemitraan ke arah perusahaan hilir, yaitu distributor dan retailer.
3. Outsourcing
Salah satu bentuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas dari beberapa bidang kegiatan. Yang di- outsource-kan bukan kegiatan utama, karena tetap ditangani perusahaan sendiri.
4. Prinsip dan jiwa kemitraan.
Tujuan yang sama, saling menguntungkan, saling percaya, bersifat terbuka, menjalin kerja sama jangka panjang, dan perbaikan terus-menerus dalam biaya, mutu dan layanan.
5. Pembinaan.
Pembinaan dapat berarti luas, termasuk perbaikan mutu, perbaikan biaya, perbaikan komunikasi, dan sebagainya.
6. Sistem informasi terpadu.
Pengadaan sistem informasi terpadu dan transparan yang ditunjang dengan penggunaan teknologi informasi mutakhir, sehingga cepat, akurat, dan tidak terbatas secara linear saja, tetapi dapat secara multifaset.
Eka Magfirah (1121210091)
ReplyDeleteDalam supply chain management (SCM)/manajemen rantai pasokan terdapat banyak strategi yang dapat dilakukan oleh perusahaan yang akan memiliki dampak/implikasi, yang secara umum, yaitu:
1. Pengembangan manajemen logistik Supply chain management (SCM)/manajemen rantai pasokan pada hakikatnya pengembangan lebih lanjut dari manajemen logistik, yaitu pengelolaan terkait arus barang sejak bahan baku sampai barang jadi yang diterima oleh pelanggan akhir, jadi terkait seluruh jaringan organisasi perusahaan dari hulu sampai hilir.
2. Bertahap SCM dapat terjadi melalui proses evolusi yang bertahap, meliputi:
• Integrasi (Internal): mengutamakan integrasi logistik dan mengupayakan
• Membentuk jaringan atau networking (eksternal): membangun konstruksi jaringan dan menjadi pemimpin dalam industri yang bersangkutan.
3. Perubahan sikap mental Dalam proses evolusi SCM terdapat beberapa kendala yang harus dihadapi oleh sebuah perusahaan. Kesulitan utama terletak pada saat peralihan dari tahap integrasi internal ke pembentukan jaringan eksternal yang memerlukan perubahan mental secara drastis. Hanya sebagian kecil saja dari perusahaan yang sudah mencapai tahap jaringan eksternal tersebut.
4. Pemanfaatan teknologi informasi Teknologi informasi dapat digunakan sebagai katalisator percepatan dan keberhasilan supply chain. Hal tersebut dapat dilakuakan baik secara intranet dan internet.
5. Menciptakan keunggulan kompetitif SCM memiliki tujuan untuk meningkatkan dan/atau menciptakan keunggulan kompetitif (yang baru). Persaingan tidak lagi terjadi antar perusahaan, tetapi antara rantai pasokan yang satu dengan rantai pasokan yang lain, atau antara jaringan perusahaan yang satu dengan jaringan perusahaan yang lain.
Makin lama makin nyata bahwa ada hubungan erat antara operasi global dan pengembangan rantai pasokan. Jika dikelola dengan baik, rantai pasokan internasional memang dapat menambah kesempatan besar untuk meningkatkan kinerja perusahaan, tetapi pada waktu yang sama juga menciptakan potensi kesulitan dan jebakan yang tidak kecil.
Beberapa tipe supply chain internasional, antara lain:
1. Sistem distribusi internasional Dalam tipe ini, pabrik mash berada di dalam negeri, tetapi distribusi dan sebagian marketing berada di luar negeri.
2. Suppliers internasional Dalam tipe ini, bahan baku dan komponen penunjang dipasok oleh pemasok luar negeri, tetapi perakitan sepenuhnya dilakukan di dalam negeri. Dalam beberapa hal, barang yang sudah jadi dikirim lagi ke luar negeri untuk dijual.
3. Offshore manufacturing Dalam tipe atau sistem ini, bahan baku, komponen penunjang, dan fabrikasi dilakukan di negara tertentu, kemudian barang jadinya dikirim ke dalam negeri untuk didistribusikan dan dijual.
4. Fully integrated global supply chain Dalam sistem ini, bahan baku, komponen penunjang, fabrikasi, dan distribusi maupun penjualan dilakukan di berbagai negara di dunia, tanpa melihat batas-batas negara dan pemilihan negara.
adapun faktor-faktor yang menimbulkan kecenderungan untuk melakukan rantai pasokan skala internasional, antara lain:
1. Kekuatan Pasar Global
2. Kekuatan Teknologi
3. Kekuatan Biaya Global
4. Kekuatan Politik dan Ekonomi
4. Pemanfaatan teknologi informasi
ReplyDeleteTeknologi informasi dapat digunakan sebagai katalisator percepatan dan keberhasilan supply chain. Hal tersebut dapat dilakuakan baik secara intranet dan internet.
5. Menciptakan keunggulan kompetitif
SCM memiliki tujuan untuk meningkatkan dan/atau menciptakan keunggulan kompetitif (yang baru). Persaingan tidak lagi terjadi antar perusahaan, tetapi antara rantai pasokan yang satu dengan rantai pasokan yang lain, atau antara jaringan perusahaan yang satu dengan jaringan perusahaan yang lain
Viana Puspa Iswanda (1121210200)
ReplyDeletePenerapan manajemen rantai pasokan memiliki banyak implikasi yang signifikan bagi perusahaan, baik secara internal maupun dalam konteks isu internasional. Berikut adalah beberapa implikasi penerapan manajemen rantai pasokan dan isu internasional terkait:
1. Inovasi Produk: Manajemen rantai pasokan yang efektif dapat mendorong inovasi produk dengan memungkinkan kolaborasi yang lebih baik antara departemen dalam perusahaan dan mitra eksternal.
2. Keunggulan Kompetitif: Perusahaan yang menerapkan manajemen rantai pasokan yang baik dapat mencapai keunggulan kompetitif dengan meningkatkan efisiensi, fleksibilitas, dan responsivitas mereka terhadap pasar.
3. Kepuasan Pelanggan: Rantai pasokan yang efisien dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dengan memastikan ketersediaan produk yang tepat pada waktu yang tepat dan dengan kualitas yang baik.
4. Pemantauan Kinerja: Penerapan manajemen rantai pasokan memungkinkan perusahaan untuk secara terus-menerus memantau kinerja rantai pasokan mereka dan melakukan perbaikan yang diperlukan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi.
Isu Internasional yang terkait:
Globalisasi, Risiko Geopolitik, Sumber daya bahan baku, Teknologi dan Inovasi, Ketahanan Rantai Pasokan.
Mengelola rantai pasokan di era globalisasi membawa banyak tantangan dan peluang. Perusahaan harus memperhatikan isu-isu internasional yang muncul serta mengembangkan strategi yang adaptif dan responsif terhadap lingkungan bisnis yang terus berubah.